Kamis, 21 Juli 2011

Kenapa Memilih menggunakan Teknikal dibanding Fundamental

Dalam dunia trading terdapat dua kelompok analisis dalam forex trading adalah fundamental dan technical.

Untuk kelompok fundamental lebih pada memantau news, mencoba memperkirakan bagaimana reaksi market terhadap news tersebut, cuman kadangkala menggunakan teknik ini berita sering ketinggalan daripada pergerakan harga, sedangkan yang menggunakan analisa teknikal lebih banyak menggunakan indicator dalam melakukan transaksi.

Nah sebagai trader manakah yang kita pilih fundamental apa teknikal, Ada beberapa alasan kenapa kita lebih menggunakan teknikal daripada fundamental, yaitu sebagai berikut :

1. Hasil berupa angka
Hasil dari technical analysis itu berupa angka. Semua informasi dan dampaknya terhadap market dinyatakan dalam harga mata uang (pairs) yang langsung berupa angka.

2. Menunjukkan trend secara lebih jelas
Technical analysis secara jelas menunjukkan trend (kecenderungan arah) pergerakan harga pairs. Ini jelas satu hal yang paling penting. Bukankah sebagai trader, membaca trend adalah satu hal yang “wajib” dilakukan supaya kita bisa mengambil posisi yang tepat?

3. Pola-pola yang terjadi pada chart cenderung untuk berulang
History itu selalu berulang. Hal ini jelas terjadi pada pergherakan harga pairs dalam forex trading. Pola chart tertentu konsisten, dapat diandalkan dan berulang. Technical analysis sangat membantu kita untuk melihat pola-pola tersebut.

Nah, karena 3 alasan utama di atas para trader cenderung untuk lebih mengandalkan analisis teknikal sebagai dasar pengambilan keputusan dalam ber-trading.

Technical analysis tentunya tidak bisa lepas dari indicator, gimana sebaiknya menggunakan indikator, berikut penjelasan penggunaan beberapa indikator sebagai berikut :

1. Moving Average

Indicator ini paling sederhana dan paling mudah dipahami dan indikator ini sudah terpasang di trading platform.

Pada intinya indicator ini memberikan gambaran tentang nilai rata-rata bergerak untuk periode tertentu yang kita inginkan sehingga kita bisa melihat trend yang sedang terjadi pada time frame tertentu. Kita juga bisa menggunakan beberapa moving average untuk membaca apakah trend untuk jangka waktu yang lebih pendek memang berbeda dari jangka waktu yang lebih panjang untuk menentukan kapan kita masuk/keluar market.

2. MACD dan RSI
MACD digunakan untuk membaca momentum yang ada di sebuah trend. Sedangkan RSI digunakan untuk melihat kondisi market, apakah terjadi oversold mapuan overbought. Selain itu juga bisa digunakan apabila kita ingin melakukan divergence trading.

3. Fibonacci Retracement

Indicator ini cukup favorit, Fibonacci retracement secara umum menggambarkan pola-pola yang terjadi di alam semesta, termasuk juga dalam pergerakan harga pairs di forex trading.

Fibonacci retracement dapat digunakan untuk menentukan patokan level-level support-resistant untuk memperkirakan pergerakan selanjutnya harga sebuah pairs berdasarkan pola-pola yang ada.

4. candlestick.

Indikator ini wajib digunakan oleh setiap trader karena dengan melihat candlestick dapat memberikan informasi bagi trader.

Dari melihat bentuk-bentuk candlestick, kita bisa melihat apa sebenarnya yang terjadi di market, bagaimana tarik-menarik terjadi antara buyer-seller dan juga berapa volume transaksi yang akhirnya terjadi. Ini jelas merupakan informasi standart yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua trader. Belum lagi dari melihat pola chart (chart pattern) yang terjadi dari sederetan candlestick, kita bisa memahami apa yang sedang terjadi, dan yang terpenting: apa yang bakalan terjadi di market sehingga kita bisa mengambil posisi yang tepat.


sekian.

1 komentar:

  1. dengan menggunakan teknikal ini maka kita menggunakan indikator yang tepat dan bisa melihat perubahan harga dengan lebuh baik, walaupun ini tidak mencerminkan harga yang sebenarnya, namum dalam trading di octafx sendiri sering mempergunakan cara ini , malah dengan cara yang lebih mudah lagi yaitu dengan melakukan scalpingan

    BalasHapus