Didalam komentar atau analisa harian pasar forex, kita selalu melihat
level-level support dan resistance pada gambar chart yang menyertainya.
Para analis menentukan level-level tersebut berdasarkan level harga
yang paling signifikan dan yang paling mendapat reaksi dari pasar. Tidak
ada aturan atau ketentuan khusus tentang bagaimana cara menentukan
level support atau resistance, tetapi juga bukan berdasarkan perasaan
atau perkiraan. Analis menentukan level support atau resistance dengan
cara yang obyektif, logis dan sederhana.
Banyak trader yang
kesulitan menentukan level support atau resistance. Biasanya mereka
tidak mempunyai gambaran umum tentang level-level kunci
(key levels)
yang mempengaruhi pergerakan harga pasar, dan cenderung membuat ide
yang kompleks dan tidak sederhana. Kadang mereka menarik banyak
garis-garis support atau resistance pada chart trading tanpa
memperhatikan proses pergerakan harga
(price action) yang ada didalamnya hingga terkesan rumit dan membingungkan.
Artikel ini memberikan beberapa contoh cara menentukan level support
dan resistance dari seorang ‘trader price action’ pada chart daily.
Sebelumnya, perlu diketahui beberapa mitos umum dalam menentukan
level-level support dan resistance, yaitu:
Mitos 1: Anda mesti menarik garis pada setiap level yang Anda lihat pada chart trading.
Banyak trader pemula yang terjebak melakukan ini hingga memerlukan
waktu berjam-jam untuk menarik level sekecil apapun yang mereka temukan
pada chart, hingga tampak rumit dan mengganggu penglihatan kita dalam
menganalisa pergerakan harga pada chart. Anda seharusnya hanya menarik
garis-garis pada level yang signifikan sebagai acuan dalam mempelajari
pergerakan harga lebih lanjut.
Mitos 2:
Garis-garis support dan resistance yang Anda tentukan harus persis pada
level terendah atau level tertinggi dari bar atau candlestick-nya.
Barangkali ini adalah mitos yang banyak mempengaruhi trader. Seringkali,
yang dimaksud support dan resistance adalah daerah atau zona
(zones)
tertentu daripada hanya sekedar titik pada level tertentu. Memang ada
level kunci yang mesti tepat pada harga yang dimaksud, tetapi lebih
sering garis-garis tersebut dibuat dengan melewati ekor atau kadang body
candlestick-nya. Jadi level support atau resistance tidak harus selalu
ditentukan persis pada level terendah atau level tertingginya.
Mitos 3: Anda harus melihat pada level histori masa lalu, makin jauh waktunya makin akurat.
Kecuali Anda investor jangka panjang atau trading dengan time frame
bulanan atau tahunan (sangat jarang), Anda tidak harus melihat pada
level harga yang telah lebih dari setahun lalu ketika hendak menentukan
level-level support atau resistance. Anda cukup fokus pada histori
pergerakan harga 3 sampai 6 bulan lalu untuk menarik garis-garis level
pada chart daily. Mungkin level kunci pada 2 atau 3 tahun lalu masih
signifikan dan terulang tampak pada chart sekarang, tetapi pasar
cenderung merespons level-level kunci yang belum lama terjadi.
Beberapa contoh level support dan resistance pada chart daily berdasarkan price action
Berikut dicontohkan cara menentukan level support dan resistance dari
beberapa pasangan mata uang, emas, index Dow Jones dan minyak mentah
(Crude Oil) dalam tahun 2012 lalu pada chart daily. Dalam semua contoh
ini garis yang berwarna merah atau level kunci menunjukkan level yang
ditarik pada jangka waktu yang lebih panjang dan lebih signifikan
dibanding dengan garis yang berwarna biru (level jangka pendek).
Contoh 1: EUR/USD – daily
Pada gambar diatas tampak bahwa EUR/USD bergerak dalam range dengan
level resistance pada zona 1.3140-1.3170 dan level support pada 1.2830.
Itulah level kunci resistance dan support-nya. Dalam range level
resistance ini terdapat level-level resistance jangka pendek walau tidak
signifikan yaitu 1.3070 dan 1.3020. Level 1.3070 adalah level tertinggi
pada 5 Oktober 2012, dan melewati body dan ekor candlestick harga
antara 17-23 Oktober 2012, tetapi tetap sebagai resistance. Ini juga
sebagai contoh mengapa level resistance atau support tidak harus selalu
tepat pada harga tertinggi atau terendahnya. Demikian juga level 1.3170
tidak tepat pada level tertinggi pada 14 September 2012.
Perlu dicatat
inside bar
yang terbentuk pada 18 Oktober 2012. Setelah inside bar, harga menembus
resistance dan mencoba untuk bergerak kembali keatas tetapi gagal dan
bergerak lagi kearah bawah disekitar level resistance 1.3070. Level
break kearah bawah (breakdown level) inside bar tersebut dalam hal ini
adalah level resistance (jangka pendek) 1.3070, dan sebaliknya untuk
level break keatas (breakout level) dari inside bar biasanya sebagai
level support.
Saat menarik garis support atau resistance, dianjurkan untuk menentukan level-level kunci
(key levels)
pada jangka yang lebih panjang terlebih dahulu sebelum membuat plot
pada jangka pendek. Support dan resistance pada jangka panjang akan
lebih signifikan, apalagi jika telah diuji beberapa kali. Dalam chart
daily, level-level kunci jangka panjang bisa dilihat dari chart weekly
atau chart daily tetapi dengan melihat pengaruhnya pada 3-6 bulan
kebelakang. Sedang untuk level support dan resistance jangka pendek bisa
ditentukan dengan melihat pada chart 4-hour, yang masih berpengaruh
pada chart daily-nya.
Contoh 2: GBP/USD – daily
Telah disebutkan sebelumnya, support atau resistance bisa berupa daerah atau zona
(zones),
seperti pada chart daily GBP/USD diatas. Dalam hal ini zona resistance
kunci berada pada area 1.6270-1.6310. Jelas tampak bahwa level 1.6270
adalah resistance yang cukup kuat pada periode waktu tersebut (telah
disentuh 3 kali), sedang bar untuk level 1.6310 yang menembus 1.6270
berada diantara 3 bar yang menyentuh 1.6270, dan adalah level yang
tertinggi. Karena jaraknya yang tidak terlalu jauh (40 pip), maka bisa
dianggap sebagai sebuah area untuk menunjukkan resistance pada periode
waktu tersebut.
Seperti pada gambar contoh diatas, level
support kunci atau resistance kunci pada umumnya adalah level harga yang
telah diuji atau mengalami penolakan
(rejection) beberapa kali
hingga reaksi pasar terhadap level-level tersebut sangat kuat.
Sebaliknya, support atau resistance jangka pendek cenderung mudah
ditembus dan kurang teruji.
Contoh 3: AUD/USD – daily
Pada
contoh diatas, AUD/USD bergerak dalam range yang cukup lebar antara
1.0612 dan 1.0175. Level 1.0612 dianggap sebagai level resistance kunci
karena pada level tersebut terjadi pembalikan
(reversal)
pergerakan harga, dan pada periode yang cukup panjang (Maret-Oktober
2012) telah diuji 3 kali. Demikian juga level 1.0175 yang telah diuji 4
kali selama periode waktu Juli-Oktober 2012. Level resistance jangka
pendek 1.0140 juga signifikan, tetapi tidak sekuat 2 level yang disebut
terdahulu. Periode waktunya relatif pendek dan cenderung mudah ditembus.
Contoh 4: USD/JPY – daily
Pada chart daily USD/JPY diatas, ada 3 level support kunci dan 1 resistance kunci. Setiap level diikuti oleh pembalikan
(reversal)
pergerakan harga yang signifikan hingga tidak tampak level jangka
pendek untuk di-plot. Pada periode waktu tersebut, USD/JPY cenderung
untuk sering menembus level yang lebih tinggi
(break high).
Walaupun saat level ini dibuat harga telah mendekati level resistance
kunci 80.37, dari formasi pin bar pada setup price action-nya masih
sangat mungkin untuk
break high ke level yang lebih tinggi lagi.
Pada contoh diatas tampak bahwa level-level kunci tersebut tidak harus
tepat pada harga yang dimaksud, tetapi lebih sering melewati ekor dan
body candlestick-nya seperti pada level 78.79 diatas. Support dan
resistance adalah level-level referensi yang relatif, tidak mesti persis
pada suatu harga tertentu kecuali level psikologis atau angka bulat.
Jika setiap kali Anda paksakan untuk menarik support dan resistance pada
angka yang tepat maka penampilan chart trading Anda akan terkesan rumit
serta sulit membaca level mana yang signifikan.
Level-level kunci biasanya ditentukan dari setup price action yang terjadi pada pergerakan harga sebelumnya.
Seperti pada contoh-contoh sebelumnya, dalam menentukan level-level
support atau resistance tidak ada aturan atau ketentuan khusus,
melainkan tergantung dari interpretasi masing-masing trader terhadap
perilaku pergerakan harga. Pada umumnya yang perlu diperhatikan adalah
berapa kali suatu level bisa menahan gerak harga, atau seberapa cepat
level tersebut bisa ditembus. Salah satu cara untuk mengetahui valid
atau tidaknya suatu level support atau resistance adalah dengan melihat
formasi setup
price action yang terbentuk pada level-level tersebut, seperti pada contoh lanjutan berikut ini.
Contoh 5: NZD/USD - daily
Pada gambar chart NZD/USD daily diatas terdapat area dengan tanda
‘value’ (nilai). ‘Value’ area adalah daerah dimana harga bergerak
ranging atau sideways, setelah menemukan level pada nilai yang cukup
‘fair’. ‘Value’ area biasanya berlaku juga sebagai area (zona) support
atau resistance. Dengan demikian jika harga bergerak dari level
tertinggi area ke level terendahnya, atau sebaliknya, kita bisa
menggunakan metode dengan formasi setup price action yang mungkin
terbentuk pada level-level area tersebut untuk membuka posisi trading.
Tanda lingkaran pada resistance kunci menunjukkan bahwa level tersebut
tidak harus persis pada harga puncak candlestick-nya.
Pada
contoh diatas level support jangka pendek yang sudah terbentuk
sebelumnya berada ditengah-tengah value area. Dalam hal ini garis
support jangka pendek tersebut bisa digunakan juga sebagai acuan untuk
membuka posisi buy (tentu saja untuk jangka pendek) bila harga telah
berada diatas level tersebut, sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh
formasi setup price action-nya.
Contoh 6: USD/CAD - daily
Chart USD/CAD daily diatas mencontohkan bagaimana menentukan level
kunci dari value area yang terbentuk. Kita akan menentukan level support
dari titik-titik sekitar area konsolidasinya (tergantung dari
interpretasi). Level tersebut tentunya adalah level support karena harga
sebelumnya bergerak downtrend. Level ini menjadi signifikan setelah
diuji pada 3 Oktober 2012, dimana harga gagal menembus level tersebut
(0.9883) dan bergerak kearah bawah hingga level tersebut berubah sebagai
resistance.
Setelah kemudian level tersebut ditembus dan mengalami penolakan
(rejection) bersamaan dengan formasi
inside bar
yang terbentuk, harga kembali bergerak diatas level 0.9883 dan level
ini menjadi level support kunci. Jadi 0.9883 berlaku sebagai level
support kunci setelah diuji lebih dari sekali dalam periode waktu yang
relatif cukup panjang, terakhir dengan formasi inside bar pada setup
price action-nya.
Contoh 7: EUR/JPY - daily
Kita lihat pada contoh EUR/JPY daily diatas bahwa harga telah bergerak
uptrend sejak akhir Juli 2012. Pergerakan uptrend tersebut diikuti
dengan
retracement atau koreksi, dan kita bisa menandai level
ini. Setelah koreksi berakhir dengan naiknya harga kita bisa menentukan
level-level support yang jaraknya tidak terlalu jauh sebagai zona level
support kunci (salah satunya telah diuji sebanyak 5 kali).
Tampak level sebelah atas pada zona tersebut ditandai dengan
pin bar
(tanda panah) hingga bisa dianggap sebagai level kunci yang valid.
Demikian juga dengan level resistance kunci, selalu ditandai dengan
terbentuknya pin bar. Untuk level support jangka pendek yang cenderung
cepat berubah (mudah ditembus), kita juga bisa tentukan dari formasi pin
bar yang terbentuk pada level 102.50 yang sebelumnya adalah resistance
jangka pendek.
Pada bagian terakhir ini dicontohkan formasi setup price action pada
level-level support dan resistance selain yang terjadi di pasar forex.
Kita bisa melihatnya pada pasar komoditi (emas dan minyak mentah) dan
indeks saham
Dow Jones Index Average 30 (DJ30).
Contoh 8: XAU/USD - daily
Karena sifat gerakannya yang agak berbeda dari pasangan mata uang, kita
lihat histori pergerakan harga yang agak jauh untuk XAU/USD atau
emas-dollar pada contoh diatas, yaitu sekitar 8 bulan kebelakang.
Level-level yang ditentukan dari jangka waktu panjang dan mendapat
reaksi dari pasar adalah level-level kunci yang signifikan. Seolah pasar
memiliki ‘memori’ yang mengingat level-level support dan resistance dan
akan ‘muncul’ kembali pada waktu yang akan datang, seperti yang terjadi
pada beberapa pasangan mata uang. Makin jauh periodenya, dan makin
sering diuji, maka makin signifikan level-level tersebut.
Sebaliknya level-level jangka pendek kurang signifikan dan biasanya
hanya sebagai acuan sementara karena sifatnya yang mudah ditembus
(break). Kita bisa menentukan level jangka pendek dari level yang baru terjadi dan menunjukkan sifat pembalikan
(reversal).
Hendaknya tidak menarik banyak garis dalam menentukan level support
atau resistance jangka pendek, cukup 1 atau 2 level yang paling
berpengaruh. Hal ini penting untuk menghindari keterbatasan dalam
menentukan level stop loss dan level take profit bagi trader jangka
pendek.
Contoh 9: DJ30 (Dow Jones Index Average 30) - daily
Seperti halnya emas, pergerakan indeks saham Dow Jones 30 juga berbeda
dari forex. Indeks saham lebih ‘volatile’ dengan range harian yang lebih
besar. Selain itu sentimen pasar juga berbeda karena keterbatasan sesi
waktu perdagangan yang tidak terus menerus selama 24 jam seperti pasar
forex atau emas. Namun demikian cara menentukan level-level support dan
resistance tetap sama, dan tidak lebih sulit atau lebih mudah dari pasar
forex.
Pada contoh chart DJ30 daily diatas tampak bahwa
level-level support dan resistance kunci yang ditentukan sangat relevan
dengan reaksi pasar. Level-level tersebut dengan konsisten menahan
pergerakan harga lebih lanjut dengan gerakan harga
reversal. Perhatikan pada titik-titik reversal tersebut, selalu terbentuk formasi setup price action, bisa
pin bar atau
inside bar.
Ini membuktikan juga bahwa setup price action tidak hanya bisa
diterapkan pada pasar forex, tetapi juga pada pergerakan harga indeks
saham, dan pasar komoditi seperti pada contoh 10 berikut.
Contoh 10: WTI (Crude Oil) - daily
Pada chart WTI
(crude oil) daily diatas terlihat formasi pin bar (tanda lingkaran merah) yang mengalami penolakan
(rejection)
dengan kuat pada level resistance kunci 93.65, dan pasar konsolidasi
selama 6 hari sebelum akhirnya turun tajam. Seperti diketahui trader
crude oil
atau minyak mentah pada saat itu (Oktober 2012) menentukan level stop
loss beberapa pip diatas level 93.65 untuk order sell yang mereka buka.
Pada contoh ini juga terbentuk formasi pin bar atau inside bar pada
titik-titik resistance dan support-nya.
Catatan:
Pada pergerakan pasar uptrend, level resistance akan cenderung untuk ditembus
(break), dan pada downtrend level support akan cenderung untuk ditembus. Ini penting jika Anda hendak menentukan
risk/reward ratio.
Tergantung dari analisa Anda, tetapi tidak harus mentok pada level
resistance atau support (terutama yang jangka pendek) dalam menentukan
level resiko (stop loss) atau level reward (take profit).