Rabu, 16 Januari 2013

Cara Menentukan Garis Support dan Resistance

 http://siembah.com/wp-content/uploads/2012/05/menentukan-support-dan-resistance.png
Didalam komentar atau analisa harian pasar forex, kita selalu melihat level-level support dan resistance pada gambar chart yang menyertainya. Para analis menentukan level-level tersebut berdasarkan level harga yang paling signifikan dan yang paling mendapat reaksi dari pasar. Tidak ada aturan atau ketentuan khusus tentang bagaimana cara menentukan level support atau resistance, tetapi juga bukan berdasarkan perasaan atau perkiraan. Analis menentukan level support atau resistance dengan cara yang obyektif, logis dan sederhana.

Banyak trader yang kesulitan menentukan level support atau resistance. Biasanya mereka tidak mempunyai gambaran umum tentang level-level kunci (key levels) yang mempengaruhi pergerakan harga pasar, dan cenderung membuat ide yang kompleks dan tidak sederhana. Kadang mereka menarik banyak garis-garis support atau resistance pada chart trading tanpa memperhatikan proses pergerakan harga (price action) yang ada didalamnya hingga terkesan rumit dan membingungkan.
Artikel ini memberikan beberapa contoh cara menentukan level support dan resistance dari seorang ‘trader price action’ pada chart daily. Sebelumnya, perlu diketahui beberapa mitos umum dalam menentukan level-level support dan resistance, yaitu:

Mitos 1: Anda mesti menarik garis pada setiap level yang Anda lihat pada chart trading.
Banyak trader pemula yang terjebak melakukan ini hingga memerlukan waktu berjam-jam untuk menarik level sekecil apapun yang mereka temukan pada chart, hingga tampak rumit dan mengganggu penglihatan kita dalam menganalisa pergerakan harga pada chart. Anda seharusnya hanya menarik garis-garis pada level yang signifikan sebagai acuan dalam mempelajari pergerakan harga lebih lanjut.

Mitos 2: Garis-garis support dan resistance yang Anda tentukan harus persis pada level terendah atau level tertinggi dari bar atau candlestick-nya.
Barangkali ini adalah mitos yang banyak mempengaruhi trader. Seringkali, yang dimaksud support dan resistance adalah daerah atau zona (zones) tertentu daripada hanya sekedar titik pada level tertentu. Memang ada level kunci yang mesti tepat pada harga yang dimaksud, tetapi lebih sering garis-garis tersebut dibuat dengan melewati ekor atau kadang body candlestick-nya. Jadi level support atau resistance tidak harus selalu ditentukan persis pada level terendah atau level tertingginya.

Mitos 3: Anda harus melihat pada level histori masa lalu, makin jauh waktunya makin akurat.
Kecuali Anda investor jangka panjang atau trading dengan time frame bulanan atau tahunan (sangat jarang), Anda tidak harus melihat pada level harga yang telah lebih dari setahun lalu ketika hendak menentukan level-level support atau resistance. Anda cukup fokus pada histori pergerakan harga 3 sampai 6 bulan lalu untuk menarik garis-garis level pada chart daily. Mungkin level kunci pada 2 atau 3 tahun lalu masih signifikan dan terulang tampak pada chart sekarang, tetapi pasar cenderung merespons level-level kunci yang belum lama terjadi.

Beberapa contoh level support dan resistance pada chart daily berdasarkan price action

Berikut dicontohkan cara menentukan level support dan resistance dari beberapa pasangan mata uang, emas, index Dow Jones dan minyak mentah (Crude Oil) dalam tahun 2012 lalu pada chart daily. Dalam semua contoh ini garis yang berwarna merah atau level kunci menunjukkan level yang ditarik pada jangka waktu yang lebih panjang dan lebih signifikan dibanding dengan garis yang berwarna biru (level jangka pendek).

Contoh 1: EUR/USD – daily

                
Pada gambar diatas tampak bahwa EUR/USD bergerak dalam range dengan level resistance pada zona 1.3140-1.3170 dan level support pada 1.2830. Itulah level kunci resistance dan support-nya. Dalam range level resistance ini terdapat level-level resistance jangka pendek walau tidak signifikan yaitu 1.3070 dan 1.3020. Level 1.3070 adalah level tertinggi pada 5 Oktober 2012, dan melewati body dan ekor candlestick harga antara 17-23 Oktober 2012, tetapi tetap sebagai resistance. Ini juga sebagai contoh mengapa level resistance atau support tidak harus selalu tepat pada harga tertinggi atau terendahnya. Demikian juga level 1.3170 tidak tepat pada level tertinggi pada 14 September 2012.

Perlu dicatat inside bar yang terbentuk pada 18 Oktober 2012. Setelah inside bar, harga menembus resistance dan mencoba untuk bergerak kembali keatas tetapi gagal dan bergerak lagi kearah bawah disekitar level resistance 1.3070. Level break kearah bawah (breakdown level) inside bar tersebut dalam hal ini adalah level resistance (jangka pendek) 1.3070, dan sebaliknya untuk level break keatas (breakout level) dari inside bar biasanya sebagai level support.

Saat menarik garis support atau resistance, dianjurkan untuk menentukan level-level kunci (key levels) pada jangka yang lebih panjang terlebih dahulu sebelum membuat plot pada jangka pendek. Support dan resistance pada jangka panjang akan lebih signifikan, apalagi jika telah diuji beberapa kali. Dalam chart daily, level-level kunci jangka panjang bisa dilihat dari chart weekly atau chart daily tetapi dengan melihat pengaruhnya pada 3-6 bulan kebelakang. Sedang untuk level support dan resistance jangka pendek bisa ditentukan dengan melihat pada chart 4-hour, yang masih berpengaruh pada chart daily-nya.

Contoh 2: GBP/USD – daily

      

Telah disebutkan sebelumnya, support atau resistance bisa berupa daerah atau zona (zones), seperti pada chart daily GBP/USD diatas. Dalam hal ini zona resistance kunci berada pada area 1.6270-1.6310. Jelas tampak bahwa level 1.6270 adalah resistance yang cukup kuat pada periode waktu tersebut (telah disentuh 3 kali), sedang bar untuk level 1.6310 yang menembus 1.6270 berada diantara 3 bar yang menyentuh 1.6270, dan adalah level yang tertinggi. Karena jaraknya yang tidak terlalu jauh (40 pip), maka bisa dianggap sebagai sebuah area untuk menunjukkan resistance pada periode waktu tersebut.

Seperti pada gambar contoh diatas, level support kunci atau resistance kunci pada umumnya adalah level harga yang telah diuji atau mengalami penolakan (rejection) beberapa kali hingga reaksi pasar terhadap level-level tersebut sangat kuat. Sebaliknya, support atau resistance jangka pendek cenderung mudah ditembus dan kurang teruji.

Contoh 3: AUD/USD – daily

        

Pada contoh diatas, AUD/USD bergerak dalam range yang cukup lebar antara 1.0612 dan 1.0175. Level 1.0612 dianggap sebagai level resistance kunci karena pada level tersebut terjadi pembalikan (reversal) pergerakan harga, dan pada periode yang cukup panjang (Maret-Oktober 2012) telah diuji 3 kali. Demikian juga level 1.0175 yang telah diuji 4 kali selama periode waktu Juli-Oktober 2012. Level resistance jangka pendek 1.0140 juga signifikan, tetapi tidak sekuat 2 level yang disebut terdahulu. Periode waktunya relatif pendek dan cenderung mudah ditembus.

Contoh 4: USD/JPY – daily


        

Pada chart daily USD/JPY diatas, ada 3 level support kunci dan 1 resistance kunci. Setiap level diikuti oleh pembalikan (reversal) pergerakan harga yang signifikan hingga tidak tampak level jangka pendek untuk di-plot. Pada periode waktu tersebut, USD/JPY cenderung untuk sering menembus level yang lebih tinggi (break high). Walaupun saat level ini dibuat harga telah mendekati level resistance kunci 80.37, dari formasi pin bar pada setup price action-nya masih sangat mungkin untuk break high ke level yang lebih tinggi lagi.

Pada contoh diatas tampak bahwa level-level kunci tersebut tidak harus tepat pada harga yang dimaksud, tetapi lebih sering melewati ekor dan body candlestick-nya seperti pada level 78.79 diatas. Support dan resistance adalah level-level referensi yang relatif, tidak mesti persis pada suatu harga tertentu kecuali level psikologis atau angka bulat. Jika setiap kali Anda paksakan untuk menarik support dan resistance pada angka yang tepat maka penampilan chart trading Anda akan terkesan rumit serta sulit membaca level mana yang signifikan.
Level-level kunci biasanya ditentukan dari setup price action yang terjadi pada pergerakan harga sebelumnya.
 
Seperti pada contoh-contoh sebelumnya, dalam menentukan level-level support atau resistance tidak ada aturan atau ketentuan khusus, melainkan tergantung dari interpretasi masing-masing trader terhadap perilaku pergerakan harga. Pada umumnya yang perlu diperhatikan adalah berapa kali suatu level bisa menahan gerak harga, atau seberapa cepat level tersebut bisa ditembus. Salah satu cara untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu level support atau resistance adalah dengan melihat formasi setup price action yang terbentuk pada level-level tersebut, seperti pada contoh lanjutan berikut ini.

Contoh 5: NZD/USD - daily

            

Pada gambar chart NZD/USD daily diatas terdapat area dengan tanda ‘value’ (nilai). ‘Value’ area adalah daerah dimana harga bergerak ranging atau sideways, setelah menemukan level pada nilai yang cukup ‘fair’. ‘Value’ area biasanya berlaku juga sebagai area (zona) support atau resistance. Dengan demikian jika harga bergerak dari level tertinggi area ke level terendahnya, atau sebaliknya, kita bisa menggunakan metode dengan formasi setup price action yang mungkin terbentuk pada level-level area tersebut untuk membuka posisi trading. Tanda lingkaran pada resistance kunci menunjukkan bahwa level tersebut tidak harus persis pada harga puncak candlestick-nya.

Pada contoh diatas level support jangka pendek yang sudah terbentuk sebelumnya berada ditengah-tengah value area. Dalam hal ini garis support jangka pendek tersebut bisa digunakan juga sebagai acuan untuk membuka posisi buy (tentu saja untuk jangka pendek) bila harga telah berada diatas level tersebut, sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh formasi setup price action-nya.

Contoh 6: USD/CAD - daily

             Chart USD/CAD daily diatas mencontohkan bagaimana menentukan level kunci dari value area yang terbentuk. Kita akan menentukan level support dari titik-titik sekitar area konsolidasinya (tergantung dari interpretasi). Level tersebut tentunya adalah level support karena harga sebelumnya bergerak downtrend. Level ini menjadi signifikan setelah diuji pada 3 Oktober 2012, dimana harga gagal menembus level tersebut (0.9883) dan bergerak kearah bawah hingga level tersebut berubah sebagai resistance.

Setelah kemudian level tersebut ditembus dan mengalami penolakan (rejection) bersamaan dengan formasi inside bar yang terbentuk, harga kembali bergerak diatas level 0.9883 dan level ini menjadi level support kunci. Jadi 0.9883 berlaku sebagai level support kunci setelah diuji lebih dari sekali dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, terakhir dengan formasi inside bar pada setup price action-nya.

Contoh 7: EUR/JPY - daily

             

Kita lihat pada contoh EUR/JPY daily diatas bahwa harga telah bergerak uptrend sejak akhir Juli 2012. Pergerakan uptrend tersebut diikuti dengan retracement atau koreksi, dan kita bisa menandai level ini. Setelah koreksi berakhir dengan naiknya harga kita bisa menentukan level-level support yang jaraknya tidak terlalu jauh sebagai zona level support kunci (salah satunya telah diuji sebanyak 5 kali).

Tampak level sebelah atas pada zona tersebut ditandai dengan pin bar (tanda panah) hingga bisa dianggap sebagai level kunci yang valid. Demikian juga dengan level resistance kunci, selalu ditandai dengan terbentuknya pin bar. Untuk level support jangka pendek yang cenderung cepat berubah (mudah ditembus), kita juga bisa tentukan dari formasi pin bar yang terbentuk pada level 102.50 yang sebelumnya adalah resistance jangka pendek.

Pada bagian terakhir ini dicontohkan formasi setup price action pada level-level support dan resistance selain yang terjadi di pasar forex. Kita bisa melihatnya pada pasar komoditi (emas dan minyak mentah) dan indeks saham Dow Jones Index Average 30 (DJ30).

Contoh 8: XAU/USD - daily
               

Karena sifat gerakannya yang agak berbeda dari pasangan mata uang, kita lihat histori pergerakan harga yang agak jauh untuk XAU/USD atau emas-dollar pada contoh diatas, yaitu sekitar 8 bulan kebelakang. Level-level yang ditentukan dari jangka waktu panjang dan mendapat reaksi dari pasar adalah level-level kunci yang signifikan. Seolah pasar memiliki ‘memori’ yang mengingat level-level support dan resistance dan akan ‘muncul’ kembali pada waktu yang akan datang, seperti yang terjadi pada beberapa pasangan mata uang. Makin jauh periodenya, dan makin sering diuji, maka makin signifikan level-level tersebut.

Sebaliknya level-level jangka pendek kurang signifikan dan biasanya hanya sebagai acuan sementara karena sifatnya yang mudah ditembus (break). Kita bisa menentukan level jangka pendek dari level yang baru terjadi dan menunjukkan sifat pembalikan (reversal). Hendaknya tidak menarik banyak garis dalam menentukan level support atau resistance jangka pendek, cukup 1 atau 2 level yang paling berpengaruh. Hal ini penting untuk menghindari keterbatasan dalam menentukan level stop loss dan level take profit bagi trader jangka pendek.

Contoh 9: DJ30 (Dow Jones Index Average 30) - daily


               

Seperti halnya emas, pergerakan indeks saham Dow Jones 30 juga berbeda dari forex. Indeks saham lebih ‘volatile’ dengan range harian yang lebih besar. Selain itu sentimen pasar juga berbeda karena keterbatasan sesi waktu perdagangan yang tidak terus menerus selama 24 jam seperti pasar forex atau emas. Namun demikian cara menentukan level-level support dan resistance tetap sama, dan tidak lebih sulit atau lebih mudah dari pasar forex.

Pada contoh chart DJ30 daily diatas tampak bahwa level-level support dan resistance kunci yang ditentukan sangat relevan dengan reaksi pasar. Level-level tersebut dengan konsisten menahan pergerakan harga lebih lanjut dengan gerakan harga reversal. Perhatikan pada titik-titik reversal tersebut, selalu terbentuk formasi setup price action, bisa pin bar atau inside bar. Ini membuktikan juga bahwa setup price action tidak hanya bisa diterapkan pada pasar forex, tetapi juga pada pergerakan harga indeks saham, dan pasar komoditi seperti pada contoh 10 berikut.

Contoh 10: WTI (Crude Oil) - daily


              

Pada chart WTI (crude oil) daily diatas terlihat formasi pin bar (tanda lingkaran merah) yang mengalami penolakan (rejection) dengan kuat pada level resistance kunci 93.65, dan pasar konsolidasi selama 6 hari sebelum akhirnya turun tajam. Seperti diketahui trader crude oil atau minyak mentah pada saat itu (Oktober 2012) menentukan level stop loss beberapa pip diatas level 93.65 untuk order sell yang mereka buka. Pada contoh ini juga terbentuk formasi pin bar atau inside bar pada titik-titik resistance dan support-nya.

Catatan:
Pada pergerakan pasar uptrend, level resistance akan cenderung untuk ditembus (break), dan pada downtrend level support akan cenderung untuk ditembus. Ini penting jika Anda hendak menentukan risk/reward ratio. Tergantung dari analisa Anda, tetapi tidak harus mentok pada level resistance atau support (terutama yang jangka pendek) dalam menentukan level resiko (stop loss) atau level reward (take profit).